SMP Negeri 1 Grujugan, Sekolah Model dan Adiwiyata yang sejak 2013 melaksanakan kurikulum 2013. Dan kini juga melaksanakan kurikulum merdeka. Sekolah ini terletak di Jalan Bondowoso-Jember, Km. 8, Desa Taman, Kec. Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur 68261. Lokasi ini cukup strategis terletak di pinggir jalan raya Bondowoso-Jember sehingga memudahkan tranportasi bagi pejalan kaki, kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dan mudah diakses atau dikenali oleh masyarakat Bondowoso dan lingkungan sekitarnya.

22 Februari 2012

MENUJU SMP N 1 GRUJUGAN

Bingung mencari SMPN 1 Grujugan?
Jangan Panik, Bingung, Gusar!!!
Klik tautan di bawah ini:
Go..... SMPN 1 GRUJUGAN

MENDULANG PRESTASI, DI TENGAH BADAI

Spesial juara Bola, mungkin itu gelar yang patut disandang SMPN 1 Grujugan. Dari tahun ke tahun, event Kabupaten, baik Bupati Cup dan MKKS Cup atau Kabupaten Cup, selalu menyuguhkan materi permainan yang berbeda dan menarik. Bukan karena postur tubuh yang "gede" penyebab juara. Tapi rutinitas dan budaya bola telah mengakar di SMPN 1 Grujugan. Dengan polesan luar biasa dari sang maestro Adi Karyono, S.Pd, lancar-lancar saja meniti babak perbabak. Bahkan dari tahun-ketahun SMPN 1 Grujugan menyabet gelar pemain terbaik. Masih atas nama Robbi Assadur. Si kecil mungil tapi spesialis David Becham.
Yang menarik, dengan tubuh rata-rata mungil bak setelah Maradona Robbi berhasil menarik pemerhati bola Bondowoso, hingga tahun kemarin terpilih mewakili Bondowoso untuk seleksi pemain di Persebo. Salut deh...
MAN Bondowoso tertarik untuk mengontrak pendidikan dengan memberi biaya gratis pendidikan asal masuk Ke MAN, sungguh prestasi luar biasa. Mudah-mudahan akademiknya juga memadai. Bukan karena kompensasi. Mengingat bermain bola bukan hanya butuh "okol", tapi juga butuh "akal". Dengan kata lain, kalau menyimak pemain top dunia, Cristiano Ronaldho, Leonal Messi, Sneidhjer, dan lainnya mereka rata-rata memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Badai?
Gonjang-ganjing ketidakajeken pola pendidikan di negeri kita memberikan ruang berbeda bagi sekolah pinggiran seperti SMPN 1 Grujugan. Me'nyeser" peserta didik dengan filter keterbukaan menyebabkan target kualitas masih spesial bagi sekolah ini. Spesial di bidang Olah Raga. Tapi percayalah bahwa masih berlaku "Men Sana In Karefore Sano", didalam fisik yang sehat, jiwanya menjadi kuat. Bukankah jiwa sehat karena dukungan fisik yang kuat?....
Mudah-mudahan dengan segala upaya pemerintah meningkatkan harga BOS menjadikan sekolah tidak "miskin" prestasi. Tentu dengan syarat seperti yang diberikan oleh maestro pendidikan kita Ki Hajar Dewantara: "Ing Ngarso Sung Tulodho". Kalau teladan yang diberikan oleh pemimpin negeri ini masih seperti berjalan di atas roda, rasanya sulit kita menjadi "leader of education" bagi dunia....
Upaya membentuk karakter dasar terbentur karena suri tauladan yang tidak benar. Konsep selangit, minim bukti. Banyak regulasi, jarang ditepati, malah banyak ingkar janji.