SMP Negeri 1 Grujugan, Sekolah Model dan Adiwiyata yang sejak 2013 melaksanakan kurikulum 2013. Dan kini juga melaksanakan kurikulum merdeka. Sekolah ini terletak di Jalan Bondowoso-Jember, Km. 8, Desa Taman, Kec. Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur 68261. Lokasi ini cukup strategis terletak di pinggir jalan raya Bondowoso-Jember sehingga memudahkan tranportasi bagi pejalan kaki, kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dan mudah diakses atau dikenali oleh masyarakat Bondowoso dan lingkungan sekitarnya.

8 Maret 2023

SEJARAH SMP NEGERI 1 GRUJUGAN

SMP Negeri 1 Grujugan adalah salah satu sekolah yang keberadaannya sejak berdiri hingga bertahun-tahun berhasil mengantarkan putra-putri bangsa ke jenjang yang lebih tinggi,merupakan sekolah unggul dengan berbagai prestasi,baik akademik maupun non akademiknya,    prestasi dari peserta didiknya , pendidik maupun tenaga kependidikan sudah tidak diragukan lagi.

Adapun sejarah berdirinya SMP Negeri Grujugan adalah sebagai berikut :

 Pemerintah kabupaten Bondowoso pada  tahun 1980 merasa perlu menambah suatu lembaga sekolah yang merupakan perluasan dari SMP NEGERI 1 Bondowoso, yang  ditempatkan di desa Taman Kecamatan Grujugan.

            Pada tahun  1981 pembangunan gedung tersebut mulai dilaksanakan,tepatnya di sebelah utara gudang tembakau (Contik) dengan luas tanah sekitar 17700 m2 selama proses pembangunan pelaksanaan belajar mengajar,sementara ditempatkan di UPTD kecamatan.  

Pada tahun 1981 pembangunan gedung terus berlanjut,beberapa local yang telah selesai langsung ditempati untuk proses belajar mengajar, kelas jauh tersebut kemudian diberi nama SMP NEGERI  GRUJUGAN,yang pada saat itu ditunjuk sementara sebagai kepala sekolah yaitu Bapak Sukir,dengan Surat Keputusan Pendirian Sekolah dan Izin operasionalnya Nomor :0299/0/1982 tertanggal 09 Oktober 1982.

            Pada tahun 1982.Bapak Sukir digantikan oleh Bapak Jati Imam beliaupun juga masih menjabat sebagai pejabat sementara di SMP Negeri  Grujugan.

Ditahun berikutnya,yaitu tahun 1983 Bapak Jati Imam digantikan oleh ibu R.A.Siti Suleha,beliaulah yang menjadi kepala sekolah yang pertama di SMP Negeri Grujugan,sedangkan Bapak Jati Imam sendiri ditugaskan menjadi Kepala Sekolah SMP Negeri Sukosari - Bondowoso .

Ibu R.A.Siti Suleha menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMP Negeri Grujugan – Bondowoso sampai dengan tahun 1990,kemudian beliau pindah tugas di SMP Negeri 6 Bondowoso.

Adapun sejak tahun 1990 sampai saat ini, di SMP Negeri Grujugan, dipimpin oleh  :

1. Bapak Drs.RIJONO dari tahun 1990 s/d  1995

2. Bapak ABD.RACHMAN SYARIFUDIN dari tahun

     1995 s/d 1998                             

3. Bapak HANI PAMINTO,S.Pd  dari tahun 1998

      s/d 1999. 

4. Bapak Drs.SUDJA’I  dari tahun 1999 S/D

     2003

5. Bapak AH.MURSYID,S.Ag dari tahun 2003 s/d 

     2008

6. Bapak Drs. AHMAD SUBQI,M.MPd dari

     tahun2008 s/d 2010 

7.Ibu UMMI RAHAYU,SPd dari tahun 2010 s/d

    2019

8.Bapak Drs.SLAMET HARIYADI,MPd dari tahun

    2019 sampai saat ini.

 

     Seiring dengan perkembangan waktu gedung sekolah yang semula bernama SMP Negeri Grujugan berubah menjadi SMP Negeri 1 Grujugan,mengingat sekitar tahun 1996  ada sekolah baru yaitu SMP Negeri 2 Grujugan, sampai saat ini SMP Negeri 1 Grujugan telah mempunyai gedung yang cukup memadai, dengan bangunan ruang kelas sebanyak 21 ruang,selanjutnya dari 21 ruang kelas,1 ruang diubah fungsinya menjadi ruang guru,1 ruang diubah menjadi ruang wakasek dan urusan, 1 ruang diubah menjadi ruang UKS,1 ruang diubah ruang KOPSIS dan 1 ruang diubah menjadi ruang laboratorium bahasa,dan ada juga ruang ketrampilan diubah menjadi ruang tata usaha,ruang kepala sekolah ,bimbingan konseling dan gudang.

Sedangkan ruang lain yang ada di SMP Negeri 1 Grujugan adalah ruang laboratorium IPA,ruang laboratorium computer,ruang perpustakaan ,musholla dan pos satpam.

Selain dengan tersedianya berbagai macam bangunan gedung / ruang,SMP Negeri 1 Grujugan juga ditunjang dengan fasilitas sarana prasarana lain yang  cukup lengkap sebagai sarana pembelajaran dengan lingkungan yang cukup sejuk dan asri karna ditumbuhi pepohonan yang cukup rindang,serta indahnya  tanaman-tanaman yang menghiasi masing-masing kelas dengan didukung banyaknya pendidik dan tenaga kependidikan yang cukup professional dalam bidangnya serta  letak dari bagunan gedung SMP Negeri 1 Grujugan yang sangat strategis,yaitu ditepi jalan propinsi Jember Bondowoso,menjadikan sekolah ini dari tahun ke tahun semakin maju dan berkembang dengan pesat.

     

                                                                                                       Grujugan 24 Februari 2023
                                                                                                       Ditulis oleh:

                                                                                           ERNA SUSANTI,SI.Pust                    

2 Maret 2023

PAPARAN HASIL KUNJUNGAN HOME INDUSTRI

 TEMA: KEARIFAN LOKAL, JUDUL: PRODUKSI TAPE SINGKONG

DALAM RANGKA P5 DI SMPN 1 GRUJUGAN

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Bapak/Ibu Wali Kelas yang saya hormati

Bapak/Ibu Pembimbing yang saya hormati

Serta teman-teman yang luar biasa.

 

Bersyukur kepada Allah Ta’alla, pagi hari ini kita bisa bertemu untuk belajar bersama, menjalankan kewajiban kita sebagai pelajar.

Pada kesempatan ini, ijinkan saya untuk berbagi pengalaman dan berbagi pengetahuan dari hasil kunjungan ke rumah produksi/home industri Tape Singkong di Dusun Congkrong, Desa Taman Kecamatan Grujugan. Tepatnya di Home Industri Tape Legi 99.

Perlu kita ketahui bersama, bahwa kegiatan ini dalam rangka proses belajar mengajar dengan menggunakan model proyek. Model pembelajaran proyek ini dalam rangka melaksanakan kurikulum merdeka, dan proyeknya bernama P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Dengan harapan setelah melakukan kegiatan ini akan tumbuh kreatifitas, kemandirian dan kerjasama kita sebagai masyarakat Indonesia. Dan tak kalah pentingnya, kita juga turut memajukan salah satu nilai kearifan lokal di kabupaten Bondowoso.

Mengingat pentingnya kegiatan ini, mohon perhatian pada teman-teman agar mencermati apa yang akan saya sampaikan dan mencatat hal-hal penting berkaitan dengan langkah-langkah pokok produksi tape singkong yang akan kita kerjakan bersama esok.

Baiklah, kita mulai!

Home Industri Tape Legi 99, adalah usaha rumahan yang dimiliki dan dikembangkan oleh seorang pemuda yang bernama Sulaiman, yang akrab dipanggil Mas Sule. Mas Sule memulai usahanya membuat tape singkong di Dusun Congkrong, Desa Taman, Grujugan memang belum lama, namun rintisan usaha ini sudah dimulai mulai jaman nenek-moyang Mas Sule di Poler, Desa Curahdami sejak tahun 1980.

Produksi tape legi 99 dilakukan Mas Sule untuk memenuhi pesanan konsumen, disamping dijual sendiri yang dipasarkan di pinggir Jalan Bondowoso-Jember, tepatnya di sekitar kebun pembibitan desa Taman. Adapun kapasitas produksi untuk setiap proses pembuatan tape singkong menurut Mas Sule menghabiskan 6-7 kwintal singkong. Jumlah yang tidak sedikit tentunya.

Lantas singkong sebanyak itu bagaimana cara memilihnya agar bisa menghasilkan tape yang enak dan legit? Menurut penuturan Mas Sule tidak semua jenis singkong bisa diproses menjadi tape yang legit dan keset. Setidaknya ada 2 jenis singkong yang selalu digunakan untuk produksi di Tape Legi 99:

1.    Singkong Kuning

Singkong ini berwarna kuning dagingnya. Tentu warna ini kelihatan setelah dikupas. Jadi bukan kulitnya yang berwarna kuning. Singkong kuning ini memiliki kelebihan, selain secara fisik berwarna kuning, warna kuning sendiri lebih menarik dan bisa mengundang selera penikmat tape singkong. Selain itu singkong kuning memiliki tekstur yang lebih keras, sehingga memang cocok untuk dibuat tape singkong.

2.    Singkong Putih

Singkong ini tentu berwarna putih daging/umbinya. Singkong putih sebenarnya tak kalah menarik, karena warnanya putih bersih. Singkong putih rata-rata memiliki tekstur yang lembut. Sehingga cocok bagi penikmat tape yang memang suka tekstur lembut/empuk.

Dari kedua jenis singkong tersebut tentunya tidak ada perbedaan rasa, sama-sama legit/manisnya bila diproses dengan cara yang benar.

Lantas dari mana singkong sebanyak itu didatangkan? Untuk Produksi Tape Legi 99 menurut penuturan sang empunya, singkong-singkong tersebut didatangkan dari daerah Tamanan, Tamanan sendiri merupakan salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Bondowoso. Singkong dari daerah ini kualtiasnya sangat bagus.

Untuk proses pembuatan tape, berdasarkan pengamatan kami tahapannya sebagai berikut:


1.    Tahap Persiapan

Untuk tahap persiapan, yang perlu disiapkan adalah:

a.    Pisau,

Untuk mengupas dan menyerut/kerik permukaan umbi singkong agar ragi mudah menempel.

b.    Wadah berupa Bak plastik/Timba

Untuk menampung hasil kupasan dan mencuci singkong

c.    Bak Permanen (produksi besar)

Bak dari semen seperti bak mandi, ini untuk produksi dengan kapasitas besar. Bila produksi kecil cukup bak plastik.

d.    Panci

Tempat merebus/mengukus singkong hingga setengah matang.

e.    Tungku

Untuk menghasilkan api yang digunakan merebus/mengukus singkong

f.      Bahan Bakar (Kayu/Gas)

Yang umum digunakan bahan bakar kayu. Terutama untuk produksi besar kayu sangat cocok. Bila produksi kecil bisa menggungkan kompor gas.

g.    Daun pisang

Sebagai alas/pembungkus proses fermentasi setelah singkong diberi ragi. Selain itu berfungsi sebagai pembungkus lapisan dalam besek/karton. Daun singkong juga membuat aroma tape semakin kuat harumnya.

h.    Besek/Kotak Karton/Keranjang

Merupakan jenis kemasan pada pemasaran ke konsumen. Besek terbuat dari anyaman bambu, bila jumlah besar menggunakan keranjang. Kemasan modern menggunakan kotak karton.

i.      Singkong

Bahan utama membuat tape.

j.      Ragi

Bagian penting untuk menghasilkan tape dari proses kimiawi yang bernama fermentasi. Ragi yang ditaburkan pada singkong yang telah dimasak akan menghasilkan perubahan tekstur dan rasa, itulah yang disebut tape/tapai.


2.    Tahap Produksi

Proses produksinya sebagai berikut:

a.    Pengupasan Singkong

Singkong dikupas/dipisahkan dari kulit arinya yang keras kemudian bagian daging umbinya dikerik. Pengerikan ini bertujuan agar ragi yang ditaburkan bisa fermentasi dengan baik disamping agar ragi mudah menempel.

Cara mengupas singkong:

1)    Potong bonggol dan ujung singkong dengan pisau.

2)    Sayat melintang/vertikal sepanjang singkong lalu dikelupas.

3)    Setelah itu permukaan daging singkong dikerik.

Selengkapnya bisa dilihat pada video/gambar.

b.    Pencucian

Pencucian singkong untuk tape harus benar-benar bersih, agar proses fermentasi sempurna. Selain itu pencucian tujuan pokoknya menghilangkan kotoran dari tanah yang menempel.

c.    Pengukusan/pemasakan

Untuk produksi kecil biasanya di kukus, sedangkan produksi jumlah banyak di godok pada panci besar beserta keranjangnya agar setelah masak bisa diangkat dengan mudah. Siangkong dikukus/digodok hingga setengah matang, jangan sampai kelamaan mengukus/godok agar singkong tidak hancur dan lembek. Lalu ditiriskan dan didinginkan.

d.    Sorting

Pada proses ini, singkong yang telah dimasak dihamparkan pada tempat datar agar cepat dingin dan diseleksi berdasarkan ukurannya. Singkong yang besar dipotong sesuai selera pasar. Bagian singkong yang masih ada sisa kulit dihilangkan agar tidak menimbulkan warna hitam pada tape.

e.    Peragian

Cara memberi ragi pada singkong yang telah dimasak adalah dengan menempatkan pada wadah yang ada tutupnya (bisa timba kecil/bak kecil). Lalu di taburi ragi sesuai ukuran, ragi harus telah dihaluskan agar bisa campur merata pada permukaan daging ketela. Setelah ditutup lalu di kopyok secara perlahan dan hati-hati agar ragi merata pada setiap potongan ketela. Lihat Video agar lebih jelas.

Tips khususnya adalah: Ragi yang digunakan harus yang berkualitas bagus. Untuk 1 kwintal singkong biasanya membutuhkan setengah (1/2) Kg ragi yang telah dihaluskan.


3.    Tahap Pengemasan

Setelah peragian selesai berikutnya dimasukkan ke wadah/kemasan sesuai permintaan pasar.

a.    Keranjang

Biasanya untuk tujuan pemasaran eceran kemasan dalam bentuk keranjang yang telah dialasi daun pisang. Daun pisang sebagai alas harus rapat, karena rapat tidaknya kemasan akan mempengaruhi proses fermentasi.

b.    Kardus

Kardus yang telah dialasi daun pisang diisi dengan tape yang telah diberi ragi, beratnya sesuai besar/kecilnya kemasan kardus. Biasanya antara 5-10 Kg. Kardus sangat bagus untuk proses fermentasi karena rapat dan bersih.

c.    Besek

Besek terbuat dari anyaman bambu yang dibentuk kotak, biasanya kemasan ini untuk jumlah kecil, antara 1-2 Kg. Seperti sebelumnya, besek harus dialasi dengan daun pisang agar proses fermentasi berjalan dengan baik.

d.    Kotak Karton Kue

Sama dengan besek, sebelumnya dialasi daun pisang agar proses fermentasi berjalan dengan baik. Kotak Karton merupakan alternatif kemasan modern dan praktis, karena tidak perlu menganyam bambu.


4.    Tahap Pemasaran

Bagian penting dalam pemasaran adalah promosi. Promo bisa dilakukan dengan berbagai media:

a.    Media offline.

Seperti membuat poster/selebaran/spanduk/banner yang menarik. Bisa juga dipasarkan ditempat-tempat pemasaran seperti toko, swalayan, minimarket atau pasar tradisional. Atau membuka outlet di pinggir jalan/area wisata.

b.    Media online

Media online jangkauannya lebih luas/global. Bisa menggunakan HP, Komputer, Laptop, iphone melalui platform media sosial: Youtube, Facebook, Whatsapp, Instagram, Tweeter, Telegram dan lainnya.

Pak Sulaiman sendiri sebagai pemilik produksi dengan brand/merk TAPE LEGI 99 biasanya memasarkan di pasar offline daerah Cerme, Kalisat, Puncak dan lainnya di wilayah Kabupaten Bondowoso.

Demikianlah teman-teman pemaparan proses produksi tape dari awal hingga akhir, mungkin dari apa yang saya sampaikan ada yang terlewatkan/kurang jelas, silahkan ditanyakan.....! Silahkan siapa yang mau bertanya...??

Baiklah, kurang lebihnya saya mohon maaf, dan mari besok kita praktik langsung cara membuat tape singkong. Jangan lupa setiap kelompok wajib membawa alat-alat sesuai bagiannya masing-masing. Diantara kita jangan sampai tidak masuk ya.... agar semuanya bisa berjalan lancar.